Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Siswanto Agus Wilopo, di Jakarta, Kamis, mengatakan, data aborsi tersebut meliputi kasus aborsi yang terjadi secara spontan maupun dengan induksi.
"Dari jumlah itu, 700 ribu diantaranya dilakukan oleh remaja atau perempuan berusia di bawah 20 tahun," kata Ketua Minat Kesehatan Ibu dan Anak/Reproduksi Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Ia menambahkan pula bahwa 11,13 persen dari semua kasus aborsi di Indonesia dilakukan karena kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy).
"Dan meski jumlah itu terhitung cukup tinggi namun jumlah sebenarnya masih lebih banyak lagi. Banyak kasus aborsi yang disembunyikan dan kadang hanya dilaporkan sebagai perdarahan karena di sini praktik aborsi belum diatur secara spesifik dengan undang-undang," katanya.
Hasil studi David A Grimes yang dimuat dalam jurnal medis The Lancet bulan Oktober 2006 menyebutkan bahwa setiap tahun terdapat 19 juta hingga 20 juta tindakan aborsi tidak aman (dilakukan oleh individu yang tidak mempunyai keahlian-red) dan 97 persen diantaranya terjadi di negara-negara berkembang.
Kondisi itu cukup memrihatinkan mengingat aborsi merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu.
Hasil survei yang dikoordinir oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebutkan bahwa setiap tahun aborsi menyebabkan sekitar 68 ribu kematian dan jutaan perempuan terluka serta menderita kecacatan permanen.( Kapanlagi.com)
- Data Jumlah Pelaku Aborsi (1)
- Data Jumlah Pelaku Aborsi (2)
- Data Jumlah Pelaku Aborsi (3)
- Data Jumlah Pelaku Aborsi (4)
- Data Jumlah Pelaku Aborsi (5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis di kolom komentar pidato tema apa yang anda butuhkan?