Sebagai salah satu pedoman mengenai penentuan pola kegiatan yang tepat buat anak sehingga tidak terjadi kemandekkan dalam perkembangannya mungkin bisa mengacu kepada apa yang pernah diungkapkan Shifu Yonathan Purnomo, seorang pakar kecerdasan otak yang juga pencipta dan pendiri Shuang Guan Qi Xia International (perguruan kecerdasan otak yang berpusat di Surabaya) sebagaimana yang dikutif dari djunaedird.wordpress.com.
Dalam Seminar Intrapreneurship di Universitas Atma Jaya Yogyakarta beliau mengungkapkan bahwa Anak yang sejak di SD hingga SMA dianggap pandai, belum tentu nanti dia cerdas. Itu karena kondisi sekitar membuat otaknya tidak bekerja dengan baik dan maksimal. Ada tahap yang ingin dilompati, biasanya oleh orang tua mereka.
Seorang anak, di masa sekarang, sudah dijejalkan materi pelajaran sejak TK. Bahkan di playgroup, pengenalan tentang huruf-huruf sudah diajarkan. Itu sebenarnya tidak perlu dan belum saatnya. Yang terbaik, anak dibiarkan saja bermain dan bergerak.
Biarkan saja anak lari-lari. Kalau nggak mau belajar karena lagi malas, ya biarkan saja. Kenalkan dengan olah raga dan hal yang membuat dia banyak bergerak, bukan hanya duduk sambil bermain atau lari-lari bermain di dalam ruang kelas. Dengan banyak bergerak, zat milin sebagai nutrisi otak akan dibuat tubuh.
Beliau pun mengatakan bahwa Otak akan bekerja dengan baik ketika manusia merasa senang dan tidak tertekan. Proses itu dimulai pada usia dini, dan berlanjut ke masa anak-anak hingga remaja. Hanya saja, pada usia tersebut, suasana senang dengan bermain sangat kurang porsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis di kolom komentar pidato tema apa yang anda butuhkan?