3. REWEL KALA BERTAMU
Sering kan menghadapi batita yang merengek-rengek minta pulang kala diajak bertamu, "Pulang... Ma... pulang...." Kerewelan ini disebabkan si batita menganggap, rumahku adalah surgaku. Tiada tempat yang paling indah dan nyaman selain rumah. Apalagi jika lingkungan rumah benar-benar menyenangkan; luas, sejuk, dan banyak mainan. Selain itu, banyaknya sosok asing di rumah orang lain membuat anak enggan berlama-lama. Belum lagi rumah itu kurang menyenangkan seperti sempit, gerah, dan sumpek.
Cara Mengatasi:
- Buatlah anak merasa nyaman. Sebelum pergi, bekali si kecil dengan banyak mainan. Jika di rumah yang dikunjungi ada anak kecil, ajak bermain bersama si kecil. Perhatikan juga kondisi tubuh anak. Jika terlihat lelah, biarkan dia beristirahat sejenak.
Setelah cukup, orangtua bisa mengeksplorasi lingkungan rumah yang dikunjungi. Siapa tahu banyak hal menarik yang bisa ditemukan seperti ada kolam ikan, taman, dan sebagainya.
- Ajari anak bersosialisasi dengan mengunjungi rumah tetangga, saudara, atau teman, sehingga dia terbiasa mengunjungi rumah orang lain.
4. REWEL SAAT ADA IBU
Kerewelan justru terjadi saat ibu ada di rumah. Biasanya disebabkan anak meminta perhatian lebih. Maklum, ibu yang bekerja umumnya banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Keberadaan ibu membuat si batita menuntut macam-macam. Apalagi, ibu bekerja biasanya menerapkan aturan lebih longgar dan minim memberikan punishment, juga selalu memanjakan anak. Nah, bagi anak, ini merupakan aji mumpung untuk melanggar aturan atau memaksakan kehendak.
Cara Mengatasi:
-      Bersikap tegas dan konsisten dalam menerapkan aturan adalah      solusinya. Jika ibu menerapkan aturan tidak boleh menonton teve hingga larut      malam, maka semua yang ada di rumah harus menerapkan aturan itu. Ini untuk      mengajari si batita, mana yang benar dan mana pula yang salah. Sikap tega      dan tegas harus dikedepankan. Jika ibu dan pengasuh atau anggota keluarga      lain di rumah berbeda pola asuh, anak cenderung memilih aturan yang dirasa      paling enak. Namun jika ibu dan semua anggota keluarga konsisten, maka si      batita tidak akan berulah di setiap akhir pekan, atau kala ibu ada di rumah.      Disiplin dan rutinitas batita akan terbentuk dengan baik. Berikan sanksi      mendidik jika perlu. Selain itu, jangan sungkan memberikan penghargaan jika      anak bisa melakukan rutinitas dengan baik. Penghargaan tidak melulu      berbentuk hadiah, tapi juga berbagai bentuk lainnya seperti pelukan, ciuman,      atau pujian. Dengan demikian, batita akan selalu mengulangi perilaku positif,      sekaligus menjauhi sikap negatifnya. 
5.     REWEL SAAT ARISAN  Dalam kondisi tertentu, orangtua kadang      terpaksa mengajak batitanya ikut serta arisan. Namun si batita tak bisa      duduk manis selama acara berlangsung. Bahkan, tak sedikit anak berbicara      sambil berteriak-teriak atau berlarian ke sana kemari. Banyak orangtua yang      kesal dan langsung memarahi si batita. Padahal, tindakan memarahi malah      dapat memberikan dampak yang tak baik      bagi si batita. Selain membuatnya jadi rewel, bukan tak mungkin anak      menganggap acara arisan tidaklah menyenangkan. Ia pun kapok jika suatu saat      orangtua mengajaknya serta.  Cara Mengatasi:      - Sebetulnya, wajar saja bila si batita tak dapat duduk manis      berlama-lama. Anak usia ini sedang mengembangkan kemampuan motoriknya.      Makanya, d     ia tak bisa diam. Lagian, anak juga bukan orang dewasa mini yang      bisa duduk lama dengan tenang. Acara arisan juga tidak menarik di mata anak.      Yang dapat dilakukan adalah menyalurkan energi anak di luar ruangan. Ajak      anak bermain di luar ditemani pengasuhnya. Lakukan beberapa permainan yang      menyenangkan. Jika kebetulan orangtua lain membawa serta anak, biarkan si      kecil berbaur bersama mereka dengan didampingi pengasuhnya.
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis di kolom komentar pidato tema apa yang anda butuhkan?