"Kalian membunuhi orang-orang." seru Erdogan keras kepada Perez. "Apa yang kalian lakukan tidak manusiawi!"
Menanggapi perkataan Erdogan, Perez langsung memotong dengan panas, "Apakah Anda sungguh benar-benar mengerti akan situasi dimana ratusan roket berhamburan dan menyerang perempuan dan anak-anak? Ada apa dengan Anda?" repetnya.
Erdogan tidak terima perkataan Perez, dan ia meminta waktu kepada moderator untuk kembali bicara. Namun, ia hanya diberikan waktu satu menit saja. "Kalian, Israel, tidak pernah mau mendengarkan."
Setelah itu, Erdogan pun berkata, "Bagi saya pertemuan Davos sudah selesai. Saya tidak diizinkan untuk bicara di sini. Perdana Menteri kalian, Ohud Olmert, mengatakan sangat senang memasuki Palestina dengan tank, peluru dan roket, dan membunuh warganya." ujarnya dengan nada tegas kepada Perez, yang langsung disambut dengan tepuk-tangan para hadirin. Setelah itu, Erdogan pun meninggalkan forum dan dengan cuek melewati Perez yang tampak tertekan. Erdogan mengatakan tak akan menghadiri lagi forum itu.
Perkataan Erdogan di atas langsung membuat Shimon Perez mengkerut. Ia terlihat tidak pede dalam pertemuan itu. Perdana Menteri Kjell Magne Bondevik dari Norwegia berkata, "Saya tidak pernah melihat Perez seperti itu. Ia mungkin sadar bahwa seluruh dunia sekarang sedang memusuhinya. Saya sedih Erdogan meninggalkan forum."
Dukungan untuk Erdogan datang dari banyak pihak. Menteri Luar Negeri Mesir, Moussa, yang selama debat hanya diam saja, berkomentar, "Sikap Erdogan bisa dipahami. Israel memang tidak pernah mendengarkan siapapun."
Hubungan Turki dengan Israel memang menjadi buruk ketika Israel melancarkan Operasi Cast Lead ke Gaza. Recep Tayyip Erdogan adalah satu dari sedikit pemimpin negara yang secara terang-terangan mengecam Israel. (sa/wb/jp) (eramuslim.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis di kolom komentar pidato tema apa yang anda butuhkan?