WASHINGTON (SuaraMedia) – Presiden AS terpilih, Barack Obama pada Rabu lalu mengatakan bahwa Al-Qaeda dan Osama Bin Laden masih tetap menjadi ancaman nomer wahid bagi keamanan nasional AS, setelah seorang pemimpin kelompok militan yang tidak dikenali memberikan peringatan akan adanya serangan berikutnya di AS.
Rekaman tersebut merupakan rekaman pertamanya sejak Mei lalu dan diterima AS hampir tiga minggu setelah perang “pembersihan” Hamas di Gaza yang telah menewaskan sekitar 1.000 orang – termasuk ratusan wanita dan anak-anak.
Dengan menampilkan gambar Bin Laden dan Masjid Al-Aqsa, salah satu tempat suci bagi umat Muslim. Tidak terdapat teks berbahasa Inggris dan lambang kelompok yang biasanya mereka sertakan. Dalam komentarnya, Bin Laden menyerukan pembalasan dendam umat Muslim atas pembantaian oleh Israel di Gaza yang memenuhi hari-hari berakhirnya kepemimpinan Presiden George W Bush.
“Bin Laden dan Al-Qaeda masih tetap menjadi ancaman nomer wahid bagi keamanan nasional AS”, Obama memberi tahu wartawan setelah dia menerima rekaman suara selama 22 menit berjudul “Panggilan Jihad Untuk Hentikan Agresi Israel di Gaza”.
“Kami akan melakukan segala upaya dan usaha untuk menghentikan mereka menyerang AS. Itulah intinya”, tambah Obama.
Badan Intelegen AS meyakini suara dalam rekaman tersebut sebagai suara asli Osama Bin Laden, namun tidak lama kemudian Gedung Putih mengeluarkan pernyataan bahwa rekaman tersebut bukanlah berasal dari pria yang memiliki kepala seharga $ 25 juta.
Namun jubir Gordon Johndroe mengatakan, “Rekaman tersebut menunjukkan ideologi, misi, dan agenda Al-Qaeda akan adanya serangan berikutnya yang selama ini masih dipertanyakan seluruh dunia”.
Rekaman tersebut datang sebagai hadiah untuk menyambut pemerintahan baru AS di bawah kekuasaan Obama.
“Sebanyak 75 persen masyarakat AS merasa lega dan bahagia akan adanya pergantian kepresidenan yang baru, dimana sebelumnya mereka merasa terjebak diantara perang ciptaan Bush”, kata suara dalam rekaman tersebut.
“Bush telah menenggelamkan mereka ke dalam kehancuran ekonomi. Dan hal tersebut yang diwariskan kepada penerusnya”.
Bin Laden juga berpendapat bahwa Obama akan menghadapi pilihan yang sulit antara Irak dan Afghanistan.
“Sangat sulit bagi seorang pria yang mendapatkan warisan berupa perang gerilya untuk menghadapi lawan yang tangguh dan sabar, dalam perang yang didanai sumber yang luar biasa”.
“Jika dia memutuskan untuk menarik pasukannya, itu merupakan kekalahan telak bagi militernya. Dan jika memutuskan melanjutkan perang tersebut, negara tersebut akan tenggelam dalam krisis ekonomi”, kata Bin Laden.
Petugas keamanan AS mengatakan mereka telah menemukan tempat persembunyian yang diyakini sebagai tempat persembunyian Al-Qaeda di daerah suku Pakistan di perbatasan Afghanistan.
“Dia tidak akan mampu mengatasi dua perang sekaligus, dan dia tidak akan sanggup melanjutkannya. Kami sedang mengumpulkan tenaga-tenaga baru. Dengan restu dari Tuhan”.
Bin Laden menyebut Palestina, Waziristan, Afrika Utara, dan Somalia sebagai medan pertempuran dimana para pejuang Al-Qaeda akan datang dari Barat.
Pimpinan Al-Qaeda tersebut juga menyalahkan pemerintahan Arab yang tidak melakukan tindakan apapun dalam mengatasi kekejaman Israel di Gaza, dan mengatakan serangan tersebut dengan cepat akan menghancurkan kekuatan AS.
Dia juga berpendapat seputar dana yang akan digunakan untuk Juhad, mengatakan bahwa “zakat” dari Negara-negara Arab dapat memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan untuk berjihad Fi Sabilillah.
“Hal ini nampaknya juga usaha mereka untuk menyebarkan propaganda di bidang keuangan”, tambah Johndroe.
“Kita semua tahu bahwa semkin hancurnya kekuatan AS adalah ulah Zionis, yang menyebabkan runtuhnya tiang-tiang kehidupan”, katanya.
Bin Laden juga menyebut negara-negara Arab telah melepaskan tanggung jawab mereka terhadap kebebasan Palestina.
“Jika kalian tidak ingin ambil bagian dalam Jihad ini, maka bukalah jalan bagi mereka yang ingin membebaskan Palestina dari cengkeraman Zionis”.
Dia mengatakan dia telah berperang selama tujuh tahun melawan AS, dan masih bersedia untuk berperang selama tujuh tahun mendatang, dan tujuh tahun berikutnya.
“Hancurnya kekuatan AS juga merupakan bagian dari strategi Israel dalam serangannya ke Gaza, sebagai skenario penutupan pemerintahan Bush”.
Dia mengatakan bahwa tidak ada jalan kembali dari perang tersebut dan tidak ada “pengobatan” bagi rakyat Gaza selain menyerukan kepada Muslim di seluruh dunia untuk bersatu dalam Jihad fi sabilillah .
“Hanya ada satu jalan menuju kemerdekaan Al-Aqsa di Yerussalem, yaitu dengan jalan Jihad fi sabilillah”.
“Dan adalah kewajiban kami untuk mengumpulkan para pejuang baru, khususnya para pemuda untuk berjihad di jalan Allah dalam perlawanan terhadap pasukan Zionis-Krusader (Israel-Amerika) dan sekutunya”.
Obama, yang menyebut Bush benar-benar telah menghancurkan AS dengan strategi “Perangi Teror”, berencana meredakan perang Irak dan mengurangi pasukan ke Afghanistan serta memperkuat pemerintahan Pakistan.
Dia berkomentar seputar rekaman Bin Laden setelah rapat dengan wakil Presiden terpilihnya, Joseph Biden, dan tokoh Republikan Senator Lindsey Graham, yang baru saja kembali dari kunjungannya ke Pakistan, Afghanistan, dan Irak.
Eric Rosenbach, seorang pakar teror dari sekolah Harvard's Kennedy mengatakan saat ini hubungan antara Al-Qaeda dan Hamas mengalami kerenggangan semenjak serangan di Gaza pada 2007.
Di akhir rekaman tersebut, Bin Laden menutupnya dengan pertanyaan ironis, “Dalam sepuluh tahun mendatang, masihkah Amerika sanggup berperang? Semua bukti yang ada sekarang menunjukkan kebalikannya”. (Suaramedia.com)
Ya Allah Lindungi dan sayangi anak-anak dan umat Muslim dimanapun mereka berada.Amin
BalasHapusSemoga lahir osama-osama bin ladin baru untuk melawan tirani kebuasan dan kebiadaban Israel, AS, Inggris dan sekutunya. Amin
BalasHapusWahai semua manusia yang masih meiliki hati dan nurani bantu dan tolonglah rakyat palestina, Afghan, Irak, Cechnya dan negara-negara muslim lainnya yang masih dijajah oleh diktator serigala buas yang bernama USA dan Israel beserta sekutu-sekutunya !!!
BalasHapus